Sunday, May 5, 2013

Liverpudlian Pekalongan

"Liverpool made for me and I was made for Liverpool" 
- Bill Shankly


That's the LFC quotes - memorable saying from LFC legends - which has been used as a tagline by Liverpudlian Pekalongan.
Guweh tadi liat di kaosnya bo'!
Kebetulan baru malam ini sempet mampir ke tempat nobar-nya para Liverpudlian Pekalongan.

Liverpudlian means pecinta Liverpool FC yang notabene militan-nya minta ampun. Kenapa saya bilang militan? Secara, terakhir FC tercintah kami ini menang di divisi premier musim 1989-90 (dulu waktu nama liga-nya masih Football League First Division), terakhir bisa mengangkat Champion League's trophy taon 2005 waktu di Istanbul.
Yah! itu masa keemasan FC tercintah kami, tapi toh tetep sama sekali tidak pernah sedikitpun mengendurkan semangat kami semua para Liverpudlian untuk tetap teriak sekencang-kencangnya, bernyanyi senyaring-nyaringnya, menjerit sekeras-kerasnya, demi satu nama : LIVERPOOL!

Kami tak pernah keberatan, kawan!
Itu yang selalu saya dengar dari mulut para Liverpudlian!
Iya..tanpa tendensi apapun, mendukung Liverpool bukan perkara piala dan juara, tapi karena cinta. Dan sepanjang yang saya ketahui, cinta memang tidak pernah membuat seseorang mempunyai pilihan lain kecuali mencinta. Mungkin seperti inilah yang dirasa para Liverpudlian, di sekitar saya, atau mungkin di seluruh Indonesia, atau bahkan dunia.

Tak perlu jauh-jauh mungkin mencari contohnya. Suami saya adalah salah satu Liverpudlian militan yang cintah sekali sama LFC, sedari dia mengenal olahraga bernama sepakbola. Dan saya?  Tak perlu lah banyak alasan pula kenapa sayapun jatuh cinta ke LFC, karena awalnya saya mencintai manusia yang sungguh sangat cinta LFC, dan racunnya menular, hahay! Dia berhasil membuat saya sepertinya! Sama tergila-gilanya.

me n my beloved hubby
Liverpudlian Pekalongan ini adalah salah satu contoh komunitas yang mengeliminasi batas usia dan latar belakang kasta. Yang saya amati selama mengenal komunitas macam ini, member-nya tak pernah bingung mencari bahan pembicaraan - sekalipun yang satu baru anak SMA dan lawan bicaranya kepala cabang bank besar di kotanya - karena sudah bisa dipastikan seratus persen bahwa obrolan mereka akan nyambung, tentunya saat membahas FC tercintah mereka.  Tak ada alasan untuk membuat sekat tipis yang kerap saya temui di komunitas lain, sehingga menjadikan suatu komunitas terkotak-kotak dengan sendirinya.

Liverpudlian Pekalongan, yang kata Ketua-nya, baru berumur 2 tahun ini, belum bisa menjadi Big Reds regional Pekalongan (maka dari itu namanya masih Liverpudlian Pekalongan) dikarenakan baru 4 orang yang menjadi member resmi Big Reds Indonesia yang adalah Indonesia's Official Liverpool FC Supporters Club. Sementara untuk bisa diresmikan menjadi Regional, harus ada minimal 25 orang yang terdaftar sebagai member Big Reds.
Saya si maklum.. karena tadi waktu nobar for the 1st time, saya banyak melihat anak SMA yang jejeritan demi Liverpool kami. Dan anak SMA di kota kecil Pekalongan, butuh banyak hari sekolah untuk menabung uang sakunya demi mendaftar di forum resmi semacam Big Reds. Dari obrolan dengan si bapak Ketuanya tadi, ternyata sudah berencana menabung bersama demi mendaftar di Big Reds, dan rencana lebih jauhnya, demi diresmikan menjadi Regional Pekalongan. Semoga ke depannya lebih baik, lebih solid, lebih semangat mendukung LFC tercintah ya kawan?
Dan semoga bisa segera diresmikan menjadi Big Reds Regional Pekalongan dan tak lupa semoga di musim-musim mendatang Liverpool kami tercintah bisa membuat dada kami berbusung lebih bangga.
Semangat!!!!
YNWA, lads!


Liverpudlian Pekalongan



Liverpool! Liverpool! Oooh.. Liverpool We love You!!
We love you Liverpool, we do!
We love you Liverpool, we do!
We love you Liverpool, we do!
Oooh.. Liverpool We love you!

1 comments:

DESCA FUAD HASYIM said...

mantaaaapp.. sukses terus buat liverpudlians pekalongan. YNWA

Post a Comment

 
; ; ;