Monday, December 16, 2013 1 comments

Tamparan tak pernah se-kencang ini



Hari ini.. senin enam belas desember dua ribu tiga belas
Tepat dua hari setelah ulang tahun suami saya tercinta.
Tamparan kenyataan tak pernah sekencang ini!
Ya..
Beberapa hari ke belakang saya memang sering sekali mengeluh.
Terutama mengeluhkan kebijakan Rabb saya yang belum juga mengkaruniakan penerus nasab kami berdua. Mengeluh, mengaduh, menggerutu!
Ya..
Karena logika betapa usia merongrong kami berdua, menjadikan saya manusia tak tau diuntung yang terus-terusan tak mampu bersyukur setelah apa yang Rabb saya limpahkan kepada kami berdua (dan saya terutama)
Ya..
Peringatan tak pernah segamblang ini!
Sedari pagi disibukkan urusan duniawi, hingga lupa untuk sejenak saja menundukkan hati dan mengingat bahwa "Ada urusan besar selain duniamu sendiri, va!!!
Udzur - seharusnya tak jadi halanganmu untuk mengindahkan keberadaan-Nya
Kau masih bisa bersyukur lewat banyak cara!
Dan mungkin, hari ini adalah teguran yang teramat terang buatmu!
Mulai dari kendaraan duniamu itu yang tiba-tiba dibuat tak mau beranjak dari tempatnya, ya sokurin!
Pagi buta mu yang kemrungsung pun bisa menjadi semakin tidak menyenangkan karena kondisi badanmu sendiri yang bahkan tidak mau kompromi dengan empunya. Dan kau pun menggerutu lagi!
Daaaan sampai di tempatmu mengais rejeki, kau masih pula mengutuki kondisi yang sepertinya terlampau melelahkan untukmu sendiri.
Rabb-mu cuma meminta kau tidak melewatkanNya..
Tidak mengacuhkanNya..
Dan kau lupa!"

Ya..
Saya lupa
Saya lupa bahwa Rabb saya ini melimpahi nikmat yang tiada berhingga jumlahnya, bahkan tanpa saya pinta.
Saya lupa bahwa Rabb saya ini terus, masih dan akan tetap melindungi saya.
Saya lupa bahwa Rabb saya ini tak pernah melupakan saya, bahkan saat saya terlalu sibuk dengan urusan selainNya.
Saya kelewat sibuk menghitung begitu banyak nikmat yang belum dikaruniakan olehNya kepada saya, tapi saya kelewat lupa menghitung betapa jauh lebih banyaknya nikmat yang telah dilimpahkanNya..
Nikmat sehat, nikmat muda, nikmat berkecukupan, nikmat kelapangan yang tiada habisnya dan nikmat "hidup" ini sendiri tentunya.
Betapa egois dan tak tau diuntungnya saya!

Ya..
Karenanya lah..
"Tamparan tak pernah sekencang ini, kan?
Bahkan saat seharusnya kau bisa celaka, Dia masih saja melindungimu dan melindungi segala sesuatu yang membuatmu melupakanNya!
Kalau ini belum cukup..
Mungkin kau tak hanya perlu ditampar, va!"

Ya..
"Maka nikmat Rabb-mu manakah yang kamu dustakan??
Jangan membuatNya mengingatkanmu lewat cara yang tak mampu kau bayangkan!"
"Fabiayyi ala i robbikuma tukadziban"

16 comments

Busy Week

Tergelitik karena sebuah kondisi bertema REMIDI, menjadikan hari-hari kami selama satu minggu ini adalah hari penuh kesibukan. Sehingga tidak salah bila saya meyebutnya "Busy Week" alias pekan sibuk!
Iya sibuk.. sibuuuuuuuk banget. Yang remidi ya sibuk, yang tidak remidi-pun ikutan sibuk. Lha ko?? Lha iya, mereka ikutan sibuk karena membantu teman-temannya yang sibuk remidi. Sampai-sampai salah satu peserta didik saya berujar "Pinter salah, ga pinter makin salah ya buk?"
Ya begitulah..


Sebenarnya saya benci remidi!
Mengadakan remidi atau membayangkan akan direpotkan karena mereka yang remidi saja sudah membuat saya bergidik!
Satu hal : saya tidak pernah remidi semasa saya sekolah (berbangga sedikit bolehlah)
Dan hal yang kedua : saya tidak pernah merasakan kultur sekolah dimana jumlah peserta didik yang remidi jauh melampaui jumlah peserta didik yang tidak remidi.
Salah siapa?
Apa dulu guru saya sangat pandai hingga bisa membuat sebagian besar peserta didiknya tidak remidi??
Atau saya - yang kebetulan sekarang ini adalah guru mereka -  terlampau bodohnya hingga tak lagi punya cara bagaimana agar membuat peserta didik saya tidak remidi??!!
Akh!


Remidi sebenarnya bertujuan membuat nilai peserta didik mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal) sebuah mata pelajaran yang sudah ditentukan. Hanya saja dalam kasus saya ini, kuota remidi yang sangat tinggi artinya hampir 38% (95 dari 250 peserta didik yang saya ajar) peserta didik harus melakukan remidi agar mencapai KKM-nya. Yang berarti tingkat ketercapaian saya mengajar bahkan tak sampai 70%.

Akh!
Apakah saya terlalu idealis? Saya rasa tidak (sekali lagi saya rasa, dan kemungkinan apa yang saya rasa berbeda dengan apa yang orang lain/guru lain rasa)
Atau apakah saya yang tidak mampu menyampaikan materi dengan sebaik-baiknya, sejelas-jelasnya, segamblang-gamblangnya sehingga membuat peserta didik saya paham betul apa yang saya sampaikan dan puncaknya tak perlu melakukan remidi.
Dari 3 kali ulangan harian, tugas - yang saya bantu pengerjaannya - yang hampir saya berikan setiap pertemuan , ulangan tengah semeseter dan ulangan akhir semester ko tetap tak sanggup juga meraih nilai KKM??
Padahal soalnya sudah saya turunkan tingkat kesulitannya, kisi-kisi pun sudah saya berikan, bahkan untuk 35 soal yang akan saya keluarkan di ulangan maka 35 kisi pula saya sodorkan. Mengajarpun saya hampir tidak pernah duduk manis di bangku guru, hampir setiap harinya bak ayunan sederhana yang harus bolak-balik di sekitar titik setimbangnya tanpa pengaruh ataupun gesekan udara, praktis setiap habis mengajar harus ngosh-ngosh-an tak karuan.
Tapi sepertinya itu semua ko belum cukup ya? Nyatanya masih banyak banget tuch yang remidi.
Dimana salah saya?
Akh!
"Yang peserta didiknya menumpuk kan tidak cuma kamu, va! Mungkin saja yang rendah memang inputnya! Maklum siih sekolah pinggiran, jangan terlalu risau.. yang penting sudah mengusahakan yang terbaik" - kalimat inilah yang mungkin jadi penenang saya, ya.. bukan cuma saya. Berarti yang tidak berhasil bukan cuma saya ya? Atau mungkin betul "input"nya? Haha! Kalimat penenang terkadang justru menjerumuskan. Karena berusaha mencari kesalahan orang lain untuk pembenaran diri sendiri membuat saya makin tidak termotivasi. Nglokro! Males! Tapi mungkin inilah sifat dasar manusia.. toh malas-malasan memang menyenangkan. Hehe..


Dan disela-sela mengurusi peserta didik yang remidi, saya masih sempat menulis ini di blog saya.. bahkan sempat pula mengcapture kesibukan mereka.
Here they are!

Happy rush day!

Happy busy week.. and Happy monday!
:-)
Saturday, December 14, 2013 67 comments

REMIDI AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2013/2013

HARAP DIBACA DENGAN TELITI SETIAP KETENTUAN YANG TERTULIS BERIKUT :

  • BAGI SISWA YANG NAMANYA TERCANTUM DALAM DAFTAR PESERTA REMIDI & PENGGANTI ALPA, WAJIB MENGIKUTI REMIDI AKHIR SEMESTER GASAL TAPEL 2013/2014
  • BATAS WAKTU PENGUMPULAN TUGAS REMIDI : SELASA, 17 DESEMBER 2013 PUKUL 08.00 WIB.
  • SEMUA TUGAS REMIDI/PENGGANTI ALPA/PENGAYAAN (SOAL & JAWABAN) DITULIS DI KERTAS BERGARIS UKURAN FOLIO (SISWA DAPAT MEMINTA KERTAS KE BU EVE, JATAH PER SISWA ADALAH 2 LEMBAR KERTAS).
  • BAGI SISWA YANG TIDAK MENGUMPULKAN TUGAS REMIDI SESUAI BATAS WAKTU YANG TELAH DITENTUKAN, MAKA AKAN ADA TUGAS TAMBAHAN.
  • SISWA YANG MENGHENDAKI PENGAYAAN (TIDAK WAJIB) UNTUK PENAMBAHAN NILAI AKHIR, DAPAT MENGERJAKAN TUGAS PENGAYAAN. 
  • TUGAS PENGGANTI ALPA HARUS DIKUMPULKAN BERSAMA DENGAN TUGAS REMIDI.
  • TUGAS REMIDI :

TUGAS REMIDI KELAS XI     : klik disini
TUGAS REMIDI KELAS XII    : klik disini
PENGAYAAN KELAS XI        : klik disini
PENGAYAAN KELAS XII       : klik disini
TUGAS PENGGANTI ALPA KELAS XI  
klik disini
TUGAS PENGGANTI ALPA KELAS XII 
klik disini


SISWA YANG TELAH MEMBACA KETENTUAN DI ATAS DENGAN TELITI DAN TELAH MENDOWNLOAD TUGAS WAJIB MENULISKAN NAMA+KELAS+JENIS TUGASNYA DI KOLOM COMMENT DI BAWAH KETENTUAN INI SEBAGAI KONFIRMASI BAHWA SISWA YANG BERSANGKUTAN TELAH BENAR-BENAR MEMAHAMI TUGAS YANG DITENTUKAN.

FORMAT COMMENT : <NAMA SISWA>spasi<KELAS>spasi<JENIS TUGAS>

CONTOH : <ABDUL LATIF> <XII TP 1> <TUGAS REMIDI KELAS XII & TUGAS PENGGANTI ALPA KELAS XII>

SELAMAT MENGERJAKAN.. SEMANGAT!!!

 
; ; ;