Saturday, November 20, 2010 0 comments

Puisi untuk anak-anakku …

Tak lama lagi kau pergi menelikung waktu
Menjemput halang di gemuruhnya degup
Dari pohon tua yang menjadi peneduhmu
Rubuhkan kesangsian mereka dengan mantra-mantra
Karena segera
Kau lepas jentera arungi biru haru
Menyebar ke penjuru angin dan arah
Dari pohon tua yang menjadi penandamu
Maka … larilah anakku
Berlari …


Disipitnya bulan kau terjaga
Merapikan bekal agar gerimis tak purna
Kau aku dan mereka tak lagi bernyanyi sama
Karena penjuru yang menungguimu dalam tungku
Manis asin bersama menyublimi hujan angin seribu hari
Dari pohon tua penandamu … larilah anakku


Deburan haru akan menyihir dangau kita dengan rapal
Bergumam dalam tadarus-tadarus cahaya
Membumbung berlari meninggalkan larik-larik sunyi
Mengantarmu ke setasiun kereta
Karena seseorang harus pergi
Mengejar detik-detik yang kian retak
Merunut takdirmu mengitung amsal bumi
Maka … larilah anakku 
Pergilah …
Karena seseorang harus pergi
Tinggallah kuciumi seragam lusuhmu
Bau riang nakal lucumu
Bahkan tiap lembar penanda kelahiran
Akan jatuh satu-satu


#repost from www.kaskus.us
0 comments

Surat cinta anak fisika

Archimedes dan Newton tak akan mengerti
Medan magnet yang berinduksi di antara kita
Einstein dan Edison tak sanggup merumuskan E = mc2
Ah tak sebanding dengan momen cintaku

Pertama kali bayangmu jatuh tepat di fokus hatiku
Nyata, tegak, diperbesar dengan kekuatan lensa maksimum
Bagai tetes minyak milikan jatuh di ruang hampa

Cintaku lebih besar dari bilangan Avogadro...
Walau jarak kita bagai matahari dan Pluto saat aphelium
Amplitudo gelombang hatimu berinterfensi dengan hatiku
Seindah gerak harmonik sempurna tanpa gaya pemulih
Bagai kopel gaya dengan kecepatan angular yang tak terbatas

Energi mekanik cintaku tak terbendung oleh friksi
Energi potensial cintaku tak terpengaruh oleh tetapan gaya
Energi kinetik cintaku = - mv~
Bahkan hukum kekekalan energi tak dapat menandingi
Hukum kekekalan di antara kita

Lihat hukum cinta kita
Momen cintaku tegak lurus dengan momen cintamu
Menjadikan cinta kita sebagai titik ekuilibrium yang sempurna
Dengan inersia tak terhingga
Takkan tergoyahkan impuls atau momentum gaya
Inilah resultan momentum cinta kita

... :-)
0 comments

poem..

Seberapa besar ku mencintainya..
izinkan aku menggambar bilangannya untukmu
Cintaku sebanyak bilangan nafas dan sejauh kaki melangkah,
Cintaku memenuhi hari-hari,
Aku mengejarnya dengan cinta karena kewajiban dan tugasku adalah memberi cinta
sebagaimana laki-laki yang selalu mengejar perempuan untuk mengambil haknya
Kutuluskan cinta putih seputih dan sesuci hamba Tuhan dengan salatnya..
Kusenandungkan kesetiaan dan cinta yang selalu pasang,
Kusematkan kepercayaan dan iman masa kecil, biru dan lugu..
Kepada orang-orang suci yang beranjak pergi
Membawa air mata dan senyumku
Bila kelak Tuhan menghendaki,
Cintaku kan lebih suci setelah aku mati
Cintaku kan lebih agung setelah nyawaku terapung
Cintaku kan lebih subur saat jasad telah lelap di liang kubur..
Monday, November 15, 2010 0 comments

K.A.C.A.U

Mengeluh..
setiap waktu


Mengigau!
aku kacau!


teramat lelah..
dan merindumu



Sunday, November 14, 2010 0 comments

Alhamdulillah-nya "Too Phat"

i love this song!


disaat waktu berhenti...kosong
dimensi membutakan mata,memekakkan telinga
lalu diri menjadi hampa
saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka*
sadarku akan hadirmu,mematahkan sendi2 yang biasanya tegak berdiri



ult li albi bissaraha (I'm opening up my heart with honesty)
hayya nab'idil karaha (Let's avoid the hated and hatred)
syakkireena a' kulli ni'ma (Let's remain thankful with what we have)
ba' ideena anil fattana (Let's avoid all lies and sins)


merenungi luar jendela,mengagumi kebesaran yang Maha Esa
ku menilai kehidupan dari sudut berbeza
tak memadai hanya kecapi rasa selesa
maukan harta yang mampu beli 1 semesta
berpesta ke pagi botol bergelimpangan
kekasih muda bukan takat berpegang tangan
harta dan jamuan nafsu tidak berkekalan
bila menjelang tua bukan itu jadi bekalan
dan jangan puisi ini disalah tafsir pula
bukan berkhutbah cuma betuli diri jua
ingin hidup sempurna aset nilai berjuta,
saling tukar wanita,senyum dan mati tua
bakat dikurnia jangan disalah guna
jangan kufur nikmat yang diberi percuma
guna kelebihan untuk hikmah bersama
jagalah nama hidup penuh pementasan dan drama
ada berisi ada yang kurus,ada melencong ada yang lurus bukan semuanya tulus
ada sempuna ada kurang upaya ada yang jadi buta hanya bila sudah kaya
sebesar rumah bermula dengan sekecil bata,boleh hilang dalam sekelip mata
ucaplah alhamdulillah bukannya sukar, kerna semua nak kaya atau besar
tetap Allahuakbar!!!

Joe Flizzow:
jadikanlah ku tentera Fisabilillah yang tertera di kalimah harap memanduilah
entah apabila persimpangan tiba,hidup penuh rintangan harus kuhadapinya
harapku tidak terlupa diri bila gembira,dan cuma mula mencari kau disaat hiba
ku cuma manusia penuh dengan kesilapan tapi bisa membezakan cahaya dan kegelapan
tabah bila dihalangan duri onak dan cobaan
teguh bila dicobakan keruh kuasa dan perempuan
sentiasa legar diminda,dikejar dan dipinta dari zaman bermula hingga ke akhirnya
ku mengerti siapa ku tanpamu disisi dan apa guna posesi juga posisi
sementara ini cuma hanya puisi,nukilan tulisan dan bisikan isi hati
mencari keterangan,menjiwai peranan menepati pesanan janji juga saranan
alhamdulillah atas kurniaan rezeki,moga tidak terleka dalam perjalanan ini

aku yang memandang di dalam lubuk hati,mencari-cari zat rahsia yang katanya tersembunyi
aku yang melihat alam meliputi wujud menyertai lalu ku pindahkan alam ke dalam mata hati
aku hakiki,aku mengerti segala yang terjadi di langit dan di bumi
gunanya tiada fantasi, pelik dan benar,qada' dan qadar kau berilah ku kekuatan
agar dapat ku hindarkan segala kesesatan
usah kau biar nafsuku terliur dari pandangan majazi ini,
aku yang hodoh lagi hina amat benar merindui
moga cahaya lailatul tak membutakan mataku,semoga segala puji tak ku meninggi diri
moga segala janji dapat juga ku penuhi,moga dapatku hadapi tikaman dari belakang
lidah setajam pisau, ku tidak akan risau dengan cabaran sepanjang perjalanan
ku pasrah ku akur 7,8,6 Alhamdulillah Syukur...

 sujudku pun takkan memuaskan inginku
'tuk hanturkan* sembah sedalam kalbu
adapun kusembahkan syukur padamu ya Allah
untuk nama,harta dan keluarga yang mencinta
dan perjalanan yang sejauh ini tertempa
alhamdulillah pilihan dan kesempatan
yang membuat hamba mengerti lebih baik makna diri
semua lebih berarti akan mudah dihayati
Alhamdulillah,Alhamdulillah,Alhamdulillah....


Friday, November 12, 2010 0 comments

a walk to remember

love is always patient and kind
it is never jealous
love is never boastful or conceited
it is never rude or selfish
it does not take offense and is not resentful
love takes no pleasure in other people's sin
but delights in the truth
it is always ready to excuse, to trust, to hope
and to endure
whatever comes..
0 comments

Aku, Muatan dan Jarak itu..


..Besarnya gaya tarik atau gaya tolak antara kedua muatan sebanding dengan besar masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan besar kuadrat jarak antar kedua muatan tersebut..



Ternyata hukum itu tidak hanya berlaku untuk "muatan". Subhanallah..karena Allah dengan kuasaNya memberlakukan Coulomb's Law untuk magnet, untuk gravitasi, untuk hubunganNya dengan hamba-hambaNya, bahkan untuk "rasa"ku saat ini.
Bukan pada muatannya, sayang..
Engkau tidak perlu bahkan tidak boleh meragukan sedikitpun akan besarnya "muatan" itu.
Sungguh penat berpura-pura bahwa variabel jarak ini tidak berpengaruh ke rasa-ku, karena kenyataannya memang (kuadrat) jarak membuat gaya semakin minimalis, dan sangat jelas serta tanpa keraguan, membuat budget menjadi semakin maksimalis.
Apa yang bisa aku tawar sekarang?
Untuk sebuah ketidakpastian kemampuan kita mengeliminasi rentang yang terpampang rapat di antara muatan-muatan itu?
Apa yang bisa aku tukar saat ini?
Ke-tak-sinambungan antara akal dan hati yang sering kali menyerang bertubi-tubi, terkadang akal yang dengan kepayahannya berhasil menuai kemenangan, namun tak jarang pula hati tertawa hebat, merasa telah berkuasa atas si empunya.
Aku sendiri, sayang..
Tertatih menafsirkan semua ini sebagai pengabdian seorang istri kepada si pemilik dada yang telah direngkuh tulang rusuknya
Aku sendiri.
Dan sungguh membutuhkanmu..
Mohonku padamu
Topang aku dengan untaian doa yang kau rapal setiap harinya
Hingga jarak itu tak mampu secuilpun menjajahnya
Karena..
Muatan itu tak berhingga eksponennya
 
; ; ;