Monday, September 19, 2011 0 comments

Listrik Statis

Buat yang kepengen rangkuman+latihan listrik statis (SMA kelas XI atw SMK kelas XII)
Monggoooo...


Listrik Statis


:-)
Mohon kritik dan sarannya
0 comments

m.a.y.a (dibaca : SEMU)

pulang sekolah, nyalain tipi.. titut! ewh yang keluar Bang Oce Kaligis!
saat liat dia dengan gigihnya berusaha ngebelain kliennya, dengan segala jenis jurus yang bisa dikeluarkan. termasuk (mungkin) memutar balikkan fakta (ehm..saya sendiri kurang mengerti apa yang dimaksud dengan "fakta" sekarang ini!), suddenly.. inget sesuatu!
taraaaaaa!!! "sesuatu" atau mungkin lebih tepatnya "seseorang" muncul dengan sendirinya di otak. ehm.. "saya juga punya teman sejenis dia" dalam hati saya membatin.
tapi temanku ini bukan pengacara, apalagi sampai punya klien sekelas mantan bendahara partai besar! temanku ini..biasa-biasa saja! tapi gaya olah katanya yang sungguh sangat luar biasa! saya mengaguminya.. (saat dia mampu mengutak-atik bahasa untuk bisa secantik mungkin ditampilkan di depan orang lain), tapi saya juga membencinya.. saat dia gunakan anugerah dari Tuhan-nya itu untuk menyampaikan sesuatu yang amat sangat tidak sesuai dengan kenyataannya yang karena keahliannya itu menjadi tampak begitu nyata bagi kami, terutama saya. karena terkadang, disadari atau tidak disadari olehnya, dampak dari "kata" hasil olahannya itu bisa sedemikian rupa dahsyatnya!
"awh..itu kan kamu sendiri saja yang iri" dalam batin saya masih mencoba menyalahkan diri sendiri!. Ya!! mungkin memang saya iri, karena Tuhan tidak memberi saya kemampuan seperti itu, kemampuan yang bisa membuat banyak orang kepincut hanya dari tutur kata. mungkin memang saya iri, karena saya tidak bisa menjadi se-dominan dia, dominan dalam menggiring persepsi banyak orang tentang orang lain, tentang sesuatu hal, tentang segelintir keadaan, dan tentang tentang selainnya, bahkan saat dalam kondisi dimana kami (lebih tepatnya saya) berada di kawasan "semu", alias tidak tau betul mana yang benar dan mana yang salah. 
satu hal yang saya tidak pernah iri! kepercayaan yang tertanam di hati.. saat menanam sesuatu yang semu, maka yang tumbuh darinya hanya hal-hal maya, mungkin seperti pepatah Jawa "sapa sing nandur, yo kui sing ngunduh!"
saya suka yang nyata-nyata saja, yang asli dengan apa adanya, yang bukan sekedar "nampak" bagus atau "nampak" buruk!
"itu kan pembelaan diri kamu saja, karena kamu memang iri!" ha hay! batin ini kembali bertolak belakang dengan empunya
 
; ; ;